Tak Jauh dari depan taman Fatahillah terdapat gedung tua tak terurus
bahkan nyaris runtuh. Tidak banyak yang saya tahu soal gedung ini. Pada
satu sisi terdapat tulisan ”Dasaad Musin Concern ” lalu di depan
terpampang ” Dasaad Musin Building“. Gedung ini terlihat masih asli,
terlihat jelas usang dimakan waktu dan sudah nyaris rubuh.
Pemilik Gedung ini awalnya adalah Agus Musin Dasaad (lahir di Filipina,
25 Agustus 1905 – meninggal 11 November 1970 pada umur 65 tahun) adalah
seorang konglomerat pada masa awal berdirinya Republik Indonesia. Dasaad
merupakan putra pasangan pengusaha asal Menggala, Lampung (ayah) dan
Moro, Filipina (ibu). Dia merupakan seorang otodidak yang mengembangkan
bisnisnya dari bawah. Dia merupakan pemilik Dasaad Musin Concern, sebuah
konglomerasi yang memegang lisensi beberapa merek mobil Eropa dan
Jepang, serta pabrik tekstil dengan merek Kancil Mas. Pada tahun
1930-an, Dasaad juga terjun ke bisnis perkapalan dan kemudian menjadi
importir alat-alat manufaktur.(wikipedia)
Konon gedung berarsitektur Eropa dengan style art deco abad 17 ini dibangun pada 1857. Saat ini gedung tersebut membutuhkan perhatian dari pemerintah kota Jakarta. Keaslian gedung ini perlu dijaga, oleh karena itu diperlukan renovasi sesuai dengan aslinya.
Keterpurukan gedung ini diperparah dengan penggunaan gedung oleh pihak lain untuk hiburan seperti bilyard, hal ini pernah diketahui sekitaran tahun 1990an. Namun karena tidak berizin dan semakin buruknya kondisi gedung, maka tempat hiburan bilyard itu ditutup.
Gedoeng Jasindo |
Salah satu gedung yang menarik perhatian adalah Gedung Jasindo. Merupakan bangunan bekas gedung NV West-Java Handel-Maatschappij (WEVA) atau Kantoorgeouwen West-Java Handel-Maatschappij, yang dibangun pada tahun 1912.
Desain unik bangunan ini dilakukan oleh NV Architecten-Ingenieursbureau Hulswit en Fermont te Weltevreden en Ed. Cupers te Amsterdam.
Gedung Museum Fatahilah |
Kawasan Kota Tua saat ini sedang direvitalisasi agar dapat dikembangkan sebagai Zona Ekonomi Khusus oleh JOTRC (Jakarta Old Town Revitalization Corporation) dan juga sebagai destinasi wisata nasional oleh UPK (Unit Pengembangan Kawasan) Kota Tua. JOTRC merupakan konsorsium swasta yang didirikan sekitar tiga tahun lalu oleh beberapa orang yang merasa prihatin terhadap upaya pengembangan kawasan Kota Tua Jakarta yang dikesankan berjalan di tempat.
Gedung bekas WEVA ini termasuk salah satu bangunan lawas yang mendapat prioritas rveitalisasi oleh JOTRC. Gedung ini sekarang kembali utuh dengan fasade yang dikembalikan seperti aslinya. Hanya saja tulisan WEVA yang dulu ada di dinding lantai tiga sekarang diganti tulisan Gedoeng Jasindo.
(http://kekunaan.blogspot.co.id/2016/03/gedung-jasindo-taman-fatahillah.html )
Salam Travel Indonesia
- Si Jagur, Legenda Meriam asal Portugis
- Kota Tua Jakarta
- Pelabuhan Sunda Kelapa
- Wisata Offroad Cikole Lembang
0 Komentar untuk "Dasaad Musin Concern, Bangunan Bersejarah di Kota Tua "
Terimakasih telah mengunjungi IndonesiaSand. Silahkan menambahkan komentar untuk masukan kepada kami, saling jaga silaturahim antar Blogger. Terimakasih.