Masjid Agung Al-Azhar merupakan salah satu dari 18 situs tapak sejarah perkembangan kota Jakarta. Selain itu, masjid ini dijadikan cagar budaya nasional per tanggal 19 Agustus 1993.
Masjid ini didirikan atas usaha 14 tokoh Masyumi untuk memiliki sebuah masjid utama di kawasan Kebayoran Baru. Atas anjuran Mr Syamsudin, Menteri Sosial RI pada saat itu, maka oleh para tokoh tersebut didirikanlah Yayasan Pesantren Islam (YPI), pada tanggal 7 April 1952. Yayasan tersebut pada tanggal 19 November 1953 mulai mendirikan sebuah masjid di area sebesar 43.755 M2. Akhirnya pada tahun 1958, masjid ini selesai dibangun dan diresmikan dengan nama Masjid Agung Kebayoran. Pembangunan masjid ini juga merupakan andil dari Syamsurijal, walikota Jakarta pada saat itu.
Pada era sekitar 1960-an, rektor Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, Prof. Dr. Mahmud Shaltut memberikan ceramah terbuka di masjid ini dan sangat terkesan dengan kemegahan masjid ini. Oleh dia, dia menyarankan untuk memberi nama mesjid ini menjadi Masjid Agung Al-Azhar.
Universitas Al-Azhar (diucapkan "AZ-har", Arab: جامعة الأزهر الشريف; Al-ʾAzhar al-Šyarīf, Al-Azhar Mulia), adalah salah satu pusat utama pendidikan sastra Arab dan pengkajian Islam Sunni di dunia[1] dan merupakan universitas pemberi gelar tertua kedua di dunia.[2] Universitas ini berhubungan dengan masjid Al-Azhar di wilayah Kairo Kuno. (Wikipedia)
Bangunan masjid ini menggunakan arsitektur bergaya perpaduan antara arsitektur Masjid Hij' (Saudi Arabia) dengan arsitektur Masjid Qibtiyah (Mesir). Keberadaan Masjid agung Al-Azhar merupakan pusat pengembangan dakwah Islam di Jakarta. Di Masjid Ini pula pernah dilakukan penggalangan kekuatan anti komunis dalam usaha menumpas PKI dan antek-anteknya pada tahun 1965-1966.
Suasana Shalat Jumat di Masjid Agung Al-Azhar selalu ramai. Pengunjung
yang menunaikan shalat Jumat berasal dari masyarakat sekitar masjid,
perkantoran dan musafir yang kebetulan lewat kesana. Suasana masjid yang
dingin dan nyaman memberikan kesan tersendiri bagi pengunjung yang akan
beribadah disana. Design unik
Design unik Masjid ini memiliki banyak jendela, sehingga suasana tetap dingin walau tidak menggunakan pendingin udara. Sirkulasi udara dalam ruang utama Shalat hanya dibantu dengan kipas angin. Selain itu pada bagian lantai dibalut dengan karpet yang menambah kenyamanan beribadah.
Pendidikan
Islam Al-Azhar (PIA)
Pada tahun 1962 dalam kiprahnya membina pemuda dan pemudi Islam, MAA mengadakan kegiatan Pramuka Gugus Depan dan sore harinya Pendidikan Islam Al-Azhar (PIA). Setelah Orde Lama tumbang dan lahirlah Orde Baru membawa angin segar bagi dakwah Islam khususnya bagi umat Islam. MAA mulai mendiirikan lembaga pendidikan formal (th 1967), diawali dengan TK Islam Al-Azhar dan seterusnya susul menyusul mendirikan SDIA, SMPIA, SMAIA dan pada akhirnya mendirikan Universitas Al Azhar Indonesia.
Pada tahun 1962 dalam kiprahnya membina pemuda dan pemudi Islam, MAA mengadakan kegiatan Pramuka Gugus Depan dan sore harinya Pendidikan Islam Al-Azhar (PIA). Setelah Orde Lama tumbang dan lahirlah Orde Baru membawa angin segar bagi dakwah Islam khususnya bagi umat Islam. MAA mulai mendiirikan lembaga pendidikan formal (th 1967), diawali dengan TK Islam Al-Azhar dan seterusnya susul menyusul mendirikan SDIA, SMPIA, SMAIA dan pada akhirnya mendirikan Universitas Al Azhar Indonesia.
Fasilitas pendidikan dilengkapi dengan lapangan bola besar yang biasa disebut lapangan hijau, lapangan basket, lapangan voli dan fasilitas lainnya.
VISI DAN MISI
Dalam anggaran dasar YPI Al-Azhar ( pasal 4 ) digariskan bahwa ada dua tujuan utama didirikannya Yayasan ini, yang tak dapat dipisahkan dari didirikannya MAA yakni :
Membina dan mengembangkan dakwah dan pendidikan Islam dalam arti kata yang seluas-luasnya
Membentuk masyarakat yang berilmu, beramal dan bertaqwa dalam rangka Izzul Islam wal Muslimin."
Dari tujuan utama YPI Al-Azhar ini kami jabarkan visi MAA sebagai berikut : “ Menjadikan Masjid Agung Al-Azhar sebagai pusat pembinaan umat, dakwah dan budaya Islam menuju masyarakat yang ramah,berilmu, beramal dan bertaqwa demi kejayaan Islam dan kaum muslimin.”
Dalam anggaran dasar YPI Al-Azhar ( pasal 4 ) digariskan bahwa ada dua tujuan utama didirikannya Yayasan ini, yang tak dapat dipisahkan dari didirikannya MAA yakni :
Membina dan mengembangkan dakwah dan pendidikan Islam dalam arti kata yang seluas-luasnya
Membentuk masyarakat yang berilmu, beramal dan bertaqwa dalam rangka Izzul Islam wal Muslimin."
Dari tujuan utama YPI Al-Azhar ini kami jabarkan visi MAA sebagai berikut : “ Menjadikan Masjid Agung Al-Azhar sebagai pusat pembinaan umat, dakwah dan budaya Islam menuju masyarakat yang ramah,berilmu, beramal dan bertaqwa demi kejayaan Islam dan kaum muslimin.”
Fasilitas Masjid Agung Al-Azhar
Ruang wudlu pada masjid Al-Azhar dilengkapi dengan penutup dengan talang yang cukup tinggi. Hal ini untuk menjaga kebersihan dan agar tidak pengap. Jumlah tempat wudlu ada 2, yaitu disisi utara dan selatan masjid. Di depan tempat wudlu, ada tempat penitipan alas kaki yang dijaga oleh petugas masjid.
berikut merupakan data dan fasilitas Masjid Al-Azhar:
Luas Tanah | : | 43.755 m2 |
---|---|---|
Status Tanah | : | Wakaf |
Luas Bangunan | : | 5.230 m2 |
Tahun Berdiri | : | 1953 |
Daya Tampung Jamaah | : | 5.500 |
No Telp/Faks | : | +62 21 72783683 |
Fasilitas | : | Parkir, Taman, Tempat Penitipan Sepatu/Sandal, Aula Serba Guna, Mobil Ambulance, Kantor Sekretariat, Penyejuk Udara/AC, Kamar Mandi/WC, Tempat Wudhu, Sarana Ibadah |
Kegiatan | : | Pemberdayaan Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf, Menyelenggarakan Pengajian Rutin, Menyelenggarakan Dakwah Islam/Tabliq Akbar, Menyelenggarakan Kegiatan Hari Besar Islam, Menyelenggarakan Sholat Jumat, Menyelenggarakan Ibadah Sholat Fardhu |
Jumlah Pengurus | : | 11 |
Demikian jalan jalan kita ke Masjid Al-Azhar. Semoga bisa bermanfaat.
Salam Travel Indonesia
Lokasi Masjid Atta'awun
0 Komentar untuk "Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru Jakarta"
Terimakasih telah mengunjungi IndonesiaSand. Silahkan menambahkan komentar untuk masukan kepada kami, saling jaga silaturahim antar Blogger. Terimakasih.