Di puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang nyala lampu perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 Kilogram. Lidah api atau obor ini berukuran tinggi 14 meter dan berdiameter 6 meter terdiri dari 77 bagian yang disatukan.Menyambut perayaan setengah abad (50 tahun) kemerdekaan Indonesia pada tahun 1995, lembaran emas ini dilapis ulang sehingga mencapai berat 50 kilogram lembaran emas.
Presiden Soekarno, selaku pemimpin tertinggi bangsa Indonesia kala itu, ingin agar bangsa Indonesia memiliki sebuah monumen nasional yang setara dengan menara Eiffel. Syarat pembuatan monumen nasional tersebut haruslah agar terus membangkitkan semangat patriotisme generasi penerus. Momen ini juga berkaitan dengan perpindahan Ibukota dari Jogjakarta ke Jakarta pada tahun 1950, serta pengakuan Indonesia Merdeka oleh pemerintahan kolonial Hindia Belanda tahun 1949.
Berikut data data mengenai Tugu Monumen Nasional
Monumen
Nasional
|
|
Informasi
umum
|
|
Lokasi
|
Jakarta, Indonesia
|
Alamat
|
Lapangan Merdeka
|
Mulai dibangun
|
17 Agustus 1961
|
Selesai
|
12 Juli 1975
|
Diresmikan
|
12 Juli 1975
|
Tinggi
Luas Lahan
|
132 meter
80 Hektar
|
Desain
dan konstruksi
|
|
Arsitek
|
Frederich Silaban,
R.M. Soedarsono |
Kontraktor utama
|
P.N. Adhi Karya
(tiang fondasi) |
- Landasan dasar: setinggi 3 m, di bawahnya terdapat ruang museum sejarah perjuangan nasional dengan ukuran luas 80x80 m, dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang
- Pelataran puncak: luas 11x11 m, dapat menampung sebanyak 50 pengunjung
- Puncak: cawan yang menopang berbentuk nyala obor perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton, berdiameter 6 m, terdiri dari 77 bagian yang disatukan dan dilapisi emas 35kg
Dengan luas 80 hektar, lingkungan sekitar Monas sering digunakan masyarakat untuk berbagai kegiatan Olahraga maupun aktivitas sosial lainnya. Puncaknya adalah ketika ada perayaan pada hari libur atau pada kegiatan Car Free Day (CFD) yang dilakukan tiap hari minggu jam 06.00-11.00. Kegiatan Car Free day dilakukan sepanjang jalan Thamrin dan Sudirman, namun kerumunan massa paling banyak ada di Monas dan Bunderan Hotel Indonesia.
Kegiatan olahraga yang paling sering terlihat antara lain:
- Jalan kaki
- Jogging/ lari pagi
- Bersepeda
- Yoga
- Meditasi
- Senam
- Skate Board ing
- Dog Walking (Jalan kaki bersama Anjing/ hewan peliharaan lainnya)
- Family Activity (mengenal alam bersama keluarga)
- Community Gathering (Pertemuan antar anggota komunitas)
- History study (Belajar Sejarah Tugu Monas)
Banyak aktivitas yang bisa dilakukan di Halaman Monas, selain kegiatan olahraga dan aktivitas sosial, kita juga dapat belajar sejarah. Di dalam monas pengunjung dapat berkeliling melihat relief sejarah perjuangan Indonesia.
Penasaran datang ke Monas? anda dapat datang ke :
Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Monumen dan museum
ini dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 - 15.00 WIB. Pada hari Senin pekan
terakhir setiap bulannya ditutup untuk umum.
Kemudahan akses ke Monas dapat melalui Ketera, turun di stasiun Gambir, atau menggunakan Busway koridor 1, jurusan Blok M - Kota.
Kunjungi juga Masjid Istiqlal yang berlokasi tak jauh dari Monas.
Salam Travel Indonesia
Kuliner Sekitaran Monas:
Lokasi Tugu Monas:
Tag :
Enak,
hiburan,
Indonesia,
Lokasi,
Pariwisata,
Tempat,
tourism,
Travel,
Travelling,
Wisata Edukasi
0 Komentar untuk "Monumen Nasional (Monas), Tempat Kegiatan Olahraga dan Aktivitas Sosial"
Terimakasih telah mengunjungi IndonesiaSand. Silahkan menambahkan komentar untuk masukan kepada kami, saling jaga silaturahim antar Blogger. Terimakasih.